KETIKA CINTA BERTASBIH
JUDUL BUKU :
KETIKA CINTA BERTASBIH
PENGARANG :
HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY
SUTRADARA :
CHAERUL UMAM
DURASI :
120 MENIT
Habiburrahaman El Shirazy, lahir
di Semarang pada 30 September 1976. Beliau menempuh pendidikan terakhir di
Fakultas Ushuluddin, jurusan Hadist, Universitas Al-Azhar, Cairo dan selesai
tahun 1999. Beliau juga merampungkan Postgraduate Diploma (Pg.D) di The Institude of Islamic Studies in Cairo.
Beberapa prestasi yang telah diraih
Habiburrahman :
v
Juara I lomba baca puisi religious tingkat SLTA
Se-Jateng (1994)
v
Juara I lomba pidato bahasa Arab se-Jateng (1994)
v
Juara I lomba baca puisi Arab tingkat nasional (1994)
v
Pena Award 2005
v
The Most Favorite Book and Writer 2005
v
IBF Award 2006
Kang
Abik (demikian novelis muda ini dipanggil adik-adiknya) juga telah meghasilkan
beberapa karya, baik yang sudah terbit maupun yang akan terbit, diantaranya :
·
Ayat-Ayat Cinta
·
Ketika Cinta Bertasbih
·
Di Atas Sajadah cinta
·
Ketika Cinta Berbuah Syurga
·
Pudarnya Pesona Cleopatra
Ini adalah film kedua yang diangkat dari novel karya
Habiburrahman El-Shirazy setelah sebelumnya Hanung Bramantyo membesut Ayat-ayat
Cinta ke dalam layar lebar. Meskipun temanya sama-sama tentang cinta dan
dibalut dalam atomosfir agama Islam, Ketika Cinta Bertasbih (KCB) punya
beberapa perbedaan dibanding pendahulunya.
Pertama, tentu aja dukungan sponsor yang jauh lebih kuat.
Dengan puluhan nama perusahaan besar di belakangnya, termasuk salah satu bank nasional
terbesar di Indonesia, KCB bisa melakukan pengambilan gambar selama 22 hari di
Mesir. Hal yang nggak bisa dilakukan di Ayat-ayat Cinta.
Kedua, nama-nama besar yang terlibat dalam pembuatan film
ini. Chaerul Umam, sutradara senior yang pernah mendapatkan Piala Citra tahun 1992 untuk film Ramadhan dan Ramona, dipilih
untuk menggarap KCB bareng penulis naskah kawakan Imam Tantowi. Ada juga
sederetan aktor dan aktris terkenal yang ikut bermain dalam film ini. Sebut aja
Didi Petet, Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, bahkan penampilan cameo dari Ketua
PP Muhammadiyah, Din Syamsudin.
Ketiga, hampir semua pemeran utama dalam
film ini didapat dari roadshow casting yang digelar di sembilan kota di
Indonesia. Sebisa mungkin, yang terpilih
untuk memerankan masing-masing tokoh di KCB adalah orang yang kepribadian dan
ciri-ciri fisiknya sesuai dengan tokoh tersebut. Setidaknya di mata para juri
alias casting director, yang terdiri dari Didi Petet, Neno Warisman, Deddy
Mizwar, dan sang penulis novel sendiri Habiburrahman El-Shirazy.
Akting Oki Setiana Dewi, cewek asal
Batam yang memerankan tokoh Anna, patut diacungi jempol. Tampil natural dan
nggak dibuat-buat, cewek berjilbab sama sekali nggak terlihat seperti aktris
pendatang baru. Hal yang sama juga terjadi pada Kholidi Asadil Alam yang
memerankan Azzam, tokoh utama yang jadi sentral cerita di KCB. Meskipun kadang
masih terlihat kaku, cowok yang sedang menuntut ilmu agama di sebuah Pondok
Pesantren ini punya potensi untuk jadi aktor profesional.
Jalan ceritanya yang berkisah tentang
lika-liku para mahasiswa Indonesia di Mesir dalam mencari jodoh. Secara plot
emang nggak ada masalah, kecuali beberapa adegan sempilan yang sebenarnya nggak
penting. Tapi berhubung banyak pemain yang masih baru, ada cukup banyak scene
yang jadinya terlihat lebay dan dibuat-buat. Ada penambahan cerita yang
membuat lucu film ini, yaitu temennya Azzam yang dari Palembang yang suka sama
Cut Mala.
Proses editingnya juga belum terlalu
rapi. Keliatan banget saat adegan makan malam di pinggir pantai, tokoh Azzam
dan Furqon mengobrol di depan blue screen yang dibuat seperti background
pantai. Tapi karena editingnya masih kasar, adegan itu jadi terlihat agak
culun.
Secara keseluruhan sih film ini cukup
menghibur. Meskipun membawa nama agama, dialog-dialog di KCB nggak terkesan
menghakimi atau menasehati penonton (kecuali mungkin obrolan Azzam dengan
Eliana di dalam bis). Yang disayangkan, ternyata film yang emang akan ada
sekuelnya ini nggak diakhiri dengan kata 'Tamat', melainkan 'To Be Continued'. Lengkap
dengan cuplikan adegan-adegan di film KCB 2. Persis kayak sinetron
KUNGGULAN
Novel
ini menghadirkan kisah percintaan bukan sekedar terhadap lawan jenis tapi
jauhmengungkapkan kecintaan terhadap Allah. Merupakan salah satu novel
pembangun jiwa yang penuh akan makna. Gaya bahasa yang ringan dan alur cerita
yang mudah dimengerti membuat pembaca seakandapat melihat apa yang ingin
diperlihatkan penulis novel. Sarat akan pengetahuan. Kata-katanya santun dan
mudah di pahami. Kertas novel menggunakan kertas quarto yang bagus dan bersih.
Perwatakan tokoh mudah dimengerti, dan di gambarkan jelas.
KELEMAHAN
Untuk
novel dengan pengarang yang sama dan konsep yang sama pula, latar yang
dipilihkurang variatif.
PENDAPAT AKHIR
Novel
percintaan yang satu ini pantas di baca oleh siapa saja. Sesuai dengan
konsepnya, yaitu novel pembangun jiwa, novel ini dapat memberikan semangat pada
jiwa untuk lebih bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT. Selain
itu, novel ini penuh dengan ilmu pengetahuan yang akan memperluas wawasan kita
terhadap dunia.
SINOPSIS FILM
Azzam
adalah seorang pemuda sederhana yang memilih untuk menuntut ilmunya di Kampus
Al-Azhar, Cairo. Azzam dikenal sebagai sosok yang tegas dan dewasa. Dia sangat
memegang teguh prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Di
kalangan teman-temannya pun Azzam menjadi panutan dan sosok yang bisa
diandalkan. Setelah bapaknya meninggal, sebagai anak tertua dalam keluarganya,
dialah yang menanggung kehidupan keluarganya di Solo. Oleh karena itu, selain
sebagai mahasiswa, dia juga bekerjakeras sebagai pembuat tempe dan bakso untuk
menghidupi ibu dan adik-adik perempuannya di Indonesia serta kehidupannya
sendiri di Cairo. Bahkan Azzam, rela meninggalkan kuliahnya untuk sementara dan
lebih berfokus untuk mencari rezeki. Meski terkadang ada rasa iri
melihatteman-teman satu angkatannya yang sudah terlebih dahulu lulus, bahkan
ada yang hampir menyelesaikan S2-nya tapi Azzam segera sadar kalau dia tidak
sama dengan teman-temannya yang lain.
Azzam
lebih dikenal sebagai tukang tempe di kalangan mahasiswa Indonesia yang sedang
kuliah di Al Azhar. Azzam juga sering mendapatkan undangan dari duta besar
Indonesia yang ada di Mesir untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pada acara-acara
kebesaran. Jadi, selain terkenal di kalangan mahasiswa sebagai tukang tempe,
Azzam juga terkenal di kalangan para duta besar. Saat bekerja itulah Azzam
mengenal sosok Eliana. Eliana adalah sosok yang sempurna secara fisik. Putri
duta besar, cantik, dan salah seorang lulusan Universitas di Jerman. Akan
tetapi, prinsip-prinsi keislaman yang Azzam pegang teguh membuat Azzam mampu
menepis perasaannya.
Novel
ini juga menceritakan perjalana Azzam, Anna dan Furqon. Didalam perjalanan
menuntut ilmu itu mereka banyak menghadapi konflik, khususnya didalam mencari
jodoh.
Anna Altafunnisa adalah anak dari seorang kiai ternama disebuah pesantren
termahsyur di Desa Wangen yakni, Kiai Lutfi. Ia tumbuh dan besar dengan akhlak
dan budi pekerti yang baik, ditambah lagi dengan paras yang cantik dan menawan,
sehingga banyak mahasiswa Al- Azhar yang suka dan menaruh perhatian padanya
termasuk diantara mereka Azzam dan Fuqran, serta laki-laki yang kenal dengan
Anna di Indonesia, khususnya para santri dari pada pesantren Wangen.
Saat Anna kembali ke Indonesia, karena ia mendapat kesempatan untuk membuat
penelitian dalam penyelesaiaan tesisnya, saat itulah Ayahnya meminta pada Anna
agar memilih salah satu lamaran-lamaran yang telah datang pada nya, yang selama
ini banyak lamaran yang datang dan banyak juga yang ditolaknya. Saat itu
ayahnya mengatakan satu lamaran yang datang dari orang yang sangat dikenalnya
Yaitu M. Ilyas, sedangkan yang datang langsung pada Anna Yaitu Fuqran Andi
Haswan, yang melamarnya melalui ustadz Mujab.
Dalam kebimbangannya memilih antara Ilyas dan Furqan, ada seorang lelaki
yang sebenarnya yang telah memikat hatinya dan diharapkannya bertemu kembali.
Ia bertemu baru pertama kali dan waktu itu Ia bertemu di Cairo, yang dikenal
olehnya dengan nama Abdullah alias Azzam, seorang penjual bakso dan tempe
sekaligus Mahasiswa di Universitas Al- Azhar, Cairo. Berhubungan lamaran yang
datang hanya dari Ilyas dan Furqan, dan harus dipilih salah satu dari mereka
secepatnya, maka Ia memilih Furqan yang seorang lulusan S2 di Cairo dan sedang
mengambil S3 nya, terlebih lagi karena Ia tahu lebih dekat siapa Furqan, dan
tidak memilih Ilyas, karena kurang dapat menjaga pandangannya terhadap wanita.
Setelah terikat dengan Furqan tanpa diduga Ia bertemu kembali dengan orang yang
pernah memikat hatinya, Azzam,dan yang sekarang ada di Indonesia, dan tanpa
disadarinya Ia telah mengenal baik keluarga Azzam yang memang tinggal di
Indonesia. Harapan yang telah disimpannya untuk Azzam telah terhalang dan harus
dilupakan/ dihapus dari hidupnya karena Ia juga sudah memiliki Furqan sebagai
calon suaminya, ternyata bagi Azzam yang juga menyimpan rasa yang sama pada
Anna saat di Cairo harus rela melupakan Anna.
Pernikahyan Anna dan Furqan berlangsung dan mereka hidup dengan baik. Begitu
juga pada Azzam, setelah Anna menikah, ibunya menyuruh agar Ia segera mencari
pasangan hidup, dan Azzam pun mencari pendampingnya. Banyak wanita yang sudah
dilamarnya, tapi selalu ada saja yang tidak cocok untuk dirinya, hingga suatu
saat lamaran diterima seorang wanita dan hampir terjadi akad, harus terputus
karena suatu kecelakaan yang menyebabkan Ibunya meninggal dan Ia lumpuh untuk
beberpa waktu yang cukup lama.
Selam 6 bulan Anna dan Furqan dalam kehidupannya yang baik saja, dan saat itu
juga hubungan mereka retak, Furqan menceritakan pada Anna bahwasanya dia sudah
tidak perjaka lagi sebelum menikah dengan Anna dan dipastika terkena HIV dan
karena itu juga Ia tidak pernah menyentuh Anna, sehingga akhirnya Ia terpaksa
memberi kebebasan untuk Anna (cerai).
Kembalilah Anna pada orang tuanya,. Azzam yang lumpuh setelah kecelakaan itu
telah sembuh seperti semula, Ia mendatangi kiai Lutfi mohon bantuan mencarikan
jodoh yang tepat sesuai permintaan Ibunya dulu. Kiai Lutfi lalu menceritakan
seorang wanita yang dicerai suaminya karena suatu hal dan wanita itu masih
perawan, yang diharapkan kiai Lutfi sendiri agar dapat diterima Azzam. Tanpa
disadari Azzam Ia menerima tawaran Kiai Lutfi, agar menerima wanita itu menjadi
istrinya, Azzam sangat senang begitu tahu kalau wanita yang diceritakan itu
adalah orang yang pernah dicintainya yaitu Anna Althafunnisa, begitu juga
sebaliknya Anna sangat senang karena Ia juga menjadi istri dari orang yang dulu
sangat diharapkannya, atau cinta pertamanya.
Setelah sebulan pernikahan Anna dengan Azzam, tiba-tiba Furqan kembali
menghubungi Anna dan membawa rujukan, dan Ia menceritakan bahwa Ia tidak
terkena HIV. Tapi semua sudah terjadi Anna dan Azzam sudah bahagia, dan mereka
mendoakan agar Furqan menemukan pasangan hidup yang cocok untuk nya.
1. TEMA :
“ Perjuangan hidup untuk mengapai kebahagiaan”
2. ALUR / PLOT
:
Dalam novel ini penilis menggunakan alur maju, karena dimulai dengan awal
pertemuan Anna Althafunnisa dengan Azzam, yang mana mereka telah melewati
liku-liku kehidupan hingga akhirnya mereka bersatu / menikah.
3. SETTING / LOKASI
Dalam novel ini tempat yang dipakai penulis untuk mengisi ceritanya terletak di
Cairo, di Desa Kartasura, Desa Wangen jawa.
4. PERWATAKAN / KARAKTER :
·
Anna Althafunnisa ; Seorang gadis yang
sangat sempurna dimata semua orang, selain pintar dan cantiknya, dia juga
mempunyai budi pekerti yang baik
·
Khairul Azzam ; Seorang Pemuda yang
bertanggung jawab terhadap keluarga dan atas setiap perbuatannya dan menjadi
suami dari Anna Althafunnisa
·
Furqan Andi Hasan ; Seorang pemuda yang
pernah menjadi suami I Anna dan bercerai karena suatu masalah yang sangat
serius
·
Kiai Lutfi ; Seorang Ayah yang sangat
bertanggung jawab atas perbuatannya dan dapat menjadi panutan bagi masyarakat.
·
Ayatul Husna ; Gadis yang sangat
menyayangi keluarganya dan menjadi perantara yang mempertemukan Anna dengan
Azzam ketika di Indonesia
·
Pendukung lainnya.
5. TOKOH :
·
Oki Setiana Dewi as Anna Althafunnisa
·
Kholidi Asadil Alam as Khairul Azzam
·
Meyda Sefira as Ayatul Husna
·
Andi Arsyil Rahman as Furqon Andi Hasan
·
Alice Norin as Eliana Pramesti
·
Dude Herlino as Muhammad Ilyas
hahhaaa,,,lebay backgroundnya,,tapi bermanfaat,,,thanksss
BalasHapus